Sejarah Romusha Pada Masa Pendudukan Jepang-
Romusa adalah sebutan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan
secara paksa untuk bekerja berat pada zaman pendudukan Jepang. Romusa
dipaksa bekerja untuk kepentingan Jepang tanpa diberi upah. Romusa
berlangsung selama 3 tahun, dari tahun 1942 – 1945. Jumlah korban yang
menjadi romusa tidak diketahui secara pasti, dari perkiraan jumlah
korban sekitar 4-10 juta orang, diantaranya petani, para perempuan, dan
tokoh-tokoh pergerakan.
Beberapa sebab terjadinya pengerahan romusa oleh Jepang di Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut:
- Untuk membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu.
- Untuk membantu Jepang memanfaatkan kekayaan alam di Indonesia.
- Untuk membangun lapangan terbang, jalan, dan sarana perang.
Untuk memperlancar rencananya, Jepang menerapkan beberapa peraturan, beberapa peraturan itu adalah sebagai berikut:
- Setiap panen padi, rakyat Indonesia harus menyetorkan 60% hasil panen kepada Jepang yaitu 30% diserahkan melalui koperasi (kumiai), 30% disetorkan ke lumbung desa untuk bibit, dan 40% untuk pemiliknya.
- Rakyat Indonesia dikenai tanam paksa untuk kepentingan perang. Rakyat Indonesia dipaksa untuk menanam rami, jarak, randu, dan kapas. Tanah rakyat yang sebelumnya ditanami palawija diganti oleh tanaman yang sesuai dengan keinginan Jepang.
- Rakyat dipaksa menyerahkan bahan makanan kepada Jepang. Rakyat menjadi miskin, kelaparan, dan terserang wabah penyakit. Untuk berpakaian rakyat Indonesia terpaksa memakai pakaian dari bahan karung goni.
Jepang memperlakukan rakyat Indonesia secara semena-mena. Rakyat
Indonesia dipaksa bekerja sebagai romusa. Rakyat Indonesia dipaksa
bekerja untuk kepentingan Jepang. Romusa diawasi oleh polisi militer
Jepang (kempetai). Kempetai terkenal kejam dan kasar. Para pekerja
dikerahkan secara paksa. Para romusa hanya mendapat makanan seadanya
tanpa adanya jaminan kesehatan.
Akibat dari romusa bangsa Indonesia menderita lahir dan batin. Para
romusa mendapat siksaan dan hukuman yang tidak manusiawi bila menentang
Jepang. Kemiskinan, kelaparan, wabah penyakit, dan berbagai macam
penderitaan merupakan akibat nyata dari pengerahan romusa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar